SITE VISIT GEOTHERMAL
Kunjungan lapangan pengembangan panas bumi dilaksanakan pada Kamis, 11
Juni 2015 di Kamojang, Jawa Barat dan difasilitasi penuh oleh WWF Indonesia. Peserta yang hadir ke lapangan adalah perwakilan dari 3 propinsi yaitu: Aceh, Lampung, dan Jambi. Peserta dari Aceh yang
mengikuti kunjungan lapangan adalah:
1. Dalimi, SE, AK
(Wakil Ketua DPR Aceh)
2. Tgk. Akhyar A.
Rasyid (Ketua Komisi II DPR Aceh)
3. Musannif
(Komisi III DPR Aceh)
4. Sulaiman, SE
(Ketua DPRK Aceh Besar)
5. Zulkiram (Ketua
Komisi D, DPRK Aceh Besar)
6. T. Syakur
(Kabid Migas dan Energi Distamben Aceh)
7. Nazli Ismail
(Dosen FMIPA Unsyiah)
8. Azhar (WWF
Indonesia-Aceh)
9. Nanda Mariska
(WWF Indonesia-Aceh)
10. Mahmud Yani
(WWF Indonesia-Aceh)
11. M. Jakfar (Aceh
Geothermal Forum)
12. Ikhwan Adi
Maulana (Aceh Geothermal Forum)
13. Sofyan (Forum
Seulawah Agam)
14. Marzuki (Forum
Sayeumg Krueng Kalok)
PLTP Kamojang dikelola oleh anak perusahaan Pertamina: PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang menyambut baik kedatangan peserta. PGE ini juga yang memenangkan lelang Geothermal Seulawah. Kamojang sudah beroperasi cukup lama, pengeboran
pertama dilakukan pada tahun 1920 oleh Belanda. Kemudian dilanjutkan hingga
sekarang oleh PGE. PGE telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun. Ini
membuktikan bahwa energi panas bumi adalah energi berkelanjutan yang selalu
ada. Upaya CSR dalam bidang konservasi yang dilakukan PGE adalah konservasi
elang jawa. Elang jawa banyak hidup di kawasan hutan sekitar Kamojang dan
merupakan jenis satwa yang hampir punah. Selain itu, PT. PGE juga melakukan
budidaya jamur dengan pemanfaatan langsung panas bumi.
Pengembangan panas bumi Aceh yang sudah lama
berlarut-larut membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Kunjungan lapangan
WWF bersama lintas sektor ke Kamojang ini diharapkan dapat mendorong
implementasi panas bumi di Aceh.
Pihak PGE memaparkan bahwa hal yang paling penting dalam pengembangan Geothermal adalah persamaan persepsi.
Kesamaan persepsi tentang panas bumi oleh lintas sektor sangat penting karena
pengembangan ini nantinya akan melibatkan semua sektor. Hal penting yang harus
dipahami bersama adalah Panas bumi merupakan energi berkelanjutan yang
ketersediaannya cukup banyak di Indonesia (40% cadangan panas bumi dunia) dan
ini merupakan anugerah yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan publik yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi
masyarakat sekitar pengembangan dan daerah.
Kebun teh saat perjalanan menuju Kamojang |
Foto bersama WWF Indonesia - DPR Aceh- DPRK Aceh Besar - PT. Pertamina Geothermal Energi |
Pipa dibangun dengan menyesuaikan kondisi lintasan agar bisa dilewati mobil (abaikan yg lg narsis) |
Pusat konservasi Elang Jawa oleh PT. PGE |
Alat pemanfaatan langsung panas bumi untuk budidaya jamur |
Instalasi Pengelolaan Limbah PT. PGE |
Di depan miniatur sumur bor panas bumi |
Diskusi lintas sektor di PT. PGE Kamojang |
Foto bersama peserta site visit PT. PGE Kamojang |
Komentar
Posting Komentar