GEOTHERMAL (PANAS BUMI)
Energi geothermal
(panas bumi) merupakan sumber energi terbarukan, ramah lingkungan dan
berkelanjutan untuk mendukung pembangunan rendah karbon. Energi geothermal
merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Ada
cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia
saat ini.
Listrik dari tenaga
panas bumi saat ini digunakan di 24 negara. Perkiraan
potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35
s.d. 2.000 GW. Kapasitas di
seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar
di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan Indonesia.
Indonesia sendiri secara geografis terletak di kawasan ring
of fire atau jalur magma. Ini ditandai dengan banyaknya jumlah gunung
berapi. Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup
40% potensi panas bumi dunia, tersebar di 251 lokasi pada 26 propinsi dengan
total potensi energi 27.140 MW atau setara 219 Milyar ekuivalen Barrel minyak.
Kapasitas terpasang saat ini 1.194 atau 4% dari seluruh potensi yang ada.
Di dalam Kebijakan
Energi Nasional, penggunaaan energi baru terbarukan ditargetkan sebesar 25%
pada 2025. Hal ini dilakukan
dalam rangka mewujudkan kemandirian energi, yaitu dengan mengurangi
ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi, dan batubara) yang
cadangannya terus menurun.
Kebutuhan akan energi listrik akan semakin bertambah
seiring dengan pertambahan penduduk dan peningkatan kualitas kehidupan. Hal
ini, tentunya, merupakan tantangan tersendiri bagi kita untuk dapat menyediakan
listrik dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Kawasan Gunung Seulawah di Aceh Besar, diketahui memiliki
potensi energi panas bumi untuk listrik yang cukup besar. Menurut data yang ada
listrik yang dapat dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga panas bumi
Seulawah sekitar 90 MW atau bisa mengaliri kebutuhan listrik pada 96.231 rumah
tangga dengan daya 1.300 watt. Adanya cadangan listrik ini tentu dapat
merangsang para pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang, serta dapat
memutarkan roda perekonomian di Provinsi Aceh pada umumnya.
Luas wilayah eksplorasi geothermal Seulawah Aceh mencapai 45.000 Ha. Luas ini tidak semuanya digunakan untuk eksplorasi. eksplorasi hanya dilakukan di beberapa titik untuk pengambilan sample dan kemudian dilakukan studi kelayakan. Luasan wilayah untuk pengembangan Geothermal tidak seluas perusahaan tambang pada umumnya. pencemaran lingkungan juga bisa dikatakan tidak ada. hanya uap panas yang dikeluarkan melalui cerobong. pipa-pipa melintasi wilayah pengembangan untuk penyaluran panas.
Rencana pembangunan energi panas bumi di Seulawah tentunya
akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pemanfaatan energi
berkelanjutan. Idealnya, perkembangan ini juga seiring dengan peningkatan
kapasitas serta posisi tawar masyarakat sekitar seulawah terkait panas bumi.
Isu penting pembangunan saat ini adalah terkait ruang dan
akses masyarakat serta implikasinya bagi keanekaragaman hayati di kawasan
tersebut. Berdasarkan potensi keanekaragaman hayati, kawasan koridor satwa Seulawah antara lain; harimau, gajah dan orang utan sumatera berada di kawasan tersebut. Pengembang juga perlu memperhatikan kesejahteraan sosial bagi masyarakat setempat. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah 3 elemen penting dalam pembangunan, ketiganya perlu bersinergi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar