#stopcomplaining and #takeaction
Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia kita menghadapi banyak sekali masalah, mulai dari masalah sosial, politik, hukum, dll. Hal ini dapat dirasakan oleh berbagai negara, provinsi, kabupaten, bahkan hingga kecamatan.
Dalam menghadapi masalah yang ada, kita kerap kali mengeluh dari warung kopi ke warung kopi lainnya, bahkan terkadang melalui media sosial sambil berharap ada yang dapat menyelesaikannya dan sering kali kita berharap pada pemerintah. Akan sangat baik jika keluhan tersebut menghasilkan ide dan aksi nyata untuk perubahan positif. Tapi jika keluhan tersebut hanya berakhir pada menyalahkan pihak lain tanpa tindakan nyata, apakah ada manfaatnya?
Pada dasarnya, masalah yang ada merupakan tanggung jawab kita bersama. Misalnya lokasi wisata yang berada di desa A mendapatkan penghargaan, kita pasti berbangga mengakuinya sebagai desa kita dan pasti kita akan mengakui bahwa penghargaan ini ada berkat bantuan pemerintah dan kontribusi dari masyarakat.
Sebaliknya, jika lokasi wisata di desa A tersebut terlihat kotor, tidak terawat, umumnya kita pasti akan menyalahkan pemerintah, dan mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawab pemerintah, masyarakat tidak bertanggung jawab untuk bergotong royong memperbaiki dan membersihkannya. Manusia memang selalu mendambakan hal positif dan tidak suka hal negatif. Ketika ada pujian datang, berlomba-lomba menunjuk diri. Ketika kritik datang, berlomba-lomba tidak tau apa-apa.
Idealnya, 3 elemen penting pembangunan yaitu pemerintah, masyarakat, dan privat sektor dapat bersinergi untuk sama-sama memecahkan masalah sosial yang ada. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki tanggung jawab untuk meminimalisir masalah yang ada, mengupayakan solusi dengan ide cerdas kemudian di implementasikan dalam aksi dengan komitmen tegas.
Perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Dimulai dengan komitmen aksi kecil yang berkelanjutan. Tidak akan ada perubahan jika hanya berkeluh kesah di warung kopi dan membuat status di media sosial. Bulatkan tekad untuk memulai aksi kecil, sekarang. Atau jika belum bisa memulai, setidaknya berhentilah menyalahkan. 😀 #stopcomplaining #takeaction
Dalam menghadapi masalah yang ada, kita kerap kali mengeluh dari warung kopi ke warung kopi lainnya, bahkan terkadang melalui media sosial sambil berharap ada yang dapat menyelesaikannya dan sering kali kita berharap pada pemerintah. Akan sangat baik jika keluhan tersebut menghasilkan ide dan aksi nyata untuk perubahan positif. Tapi jika keluhan tersebut hanya berakhir pada menyalahkan pihak lain tanpa tindakan nyata, apakah ada manfaatnya?
Pada dasarnya, masalah yang ada merupakan tanggung jawab kita bersama. Misalnya lokasi wisata yang berada di desa A mendapatkan penghargaan, kita pasti berbangga mengakuinya sebagai desa kita dan pasti kita akan mengakui bahwa penghargaan ini ada berkat bantuan pemerintah dan kontribusi dari masyarakat.
Sebaliknya, jika lokasi wisata di desa A tersebut terlihat kotor, tidak terawat, umumnya kita pasti akan menyalahkan pemerintah, dan mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawab pemerintah, masyarakat tidak bertanggung jawab untuk bergotong royong memperbaiki dan membersihkannya. Manusia memang selalu mendambakan hal positif dan tidak suka hal negatif. Ketika ada pujian datang, berlomba-lomba menunjuk diri. Ketika kritik datang, berlomba-lomba tidak tau apa-apa.
Idealnya, 3 elemen penting pembangunan yaitu pemerintah, masyarakat, dan privat sektor dapat bersinergi untuk sama-sama memecahkan masalah sosial yang ada. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki tanggung jawab untuk meminimalisir masalah yang ada, mengupayakan solusi dengan ide cerdas kemudian di implementasikan dalam aksi dengan komitmen tegas.
Perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Dimulai dengan komitmen aksi kecil yang berkelanjutan. Tidak akan ada perubahan jika hanya berkeluh kesah di warung kopi dan membuat status di media sosial. Bulatkan tekad untuk memulai aksi kecil, sekarang. Atau jika belum bisa memulai, setidaknya berhentilah menyalahkan. 😀 #stopcomplaining #takeaction
Setuju 😉
BalasHapusSetuju 😉
BalasHapus